Selasa, 26 Maret 2013

GOA GONG





Gua Gong, terletak di dusun Pule, desa Bomo, kecamatan Punung, kabupaten Pacitan. Terletak 30 km sebelah barat kota Pacitan. Gua Gong merupakan satu dari gua-gua yang tersembunyi di perut gunung-gunung kecil yang ada di Pacitan. Gua ini merupakan goa horizontal dengan panjang sekitar 256 meter. Di dalam goa itu terdapat stalaktit, stalagmit dan batuan kapur berbentuk kerucut di langit-langit gua. Batuan kapur yang berdiri tegak di dasar berusia ratusan tahun. Banyak di antaranya menyerupai arca dalam berbagai bentuk yang dibuat pemahat. Menurut beberapa peneliti dan wisatawan mancanegara, gua ini merupakan gua paling indah di Asia Tenggara.
Keindahan dan Pesona Goa Gong
Ketika mendekati Gua Gong, yang terlihat di kanan kiri jalan adalah bukit-bukit karst yang tandus. Justru karena ketandusannya tersebut, memberikan nuansa yang berbeda, karena tak disangka di salah satu pegunungan karsttersebut tersimpan sebuah mutiara keindahan yang tercipta melalui stalaktit dan stalakmit selama ratusan tahun.
Walaupun tandus, menempuh perjalanan ke gua Gong sungguh mengasikkan. Jalannya yang berkelok-kelok, naik turun membuat pikiran menjadi segar. Namun mendekati lokasi gua, jalanan yang anda lalui akan menyempit. Jalannya juga terjal, terkadang naik sangat tajam dan turun secara tajam. Untuk itu anda harus sangat berhati-hati terutama jika berpapasan dengan kendaraan dari arah yang berlawanan.
Adapun sejarah ditemukannya gua Gongalkisah waktu itu, dusun Pule mengalami kemarau yang panjang sehingga sulit untuk mencari air minum dan air untuk berbagai keperluan sehari-hari. Mbah Noyo Semito dan Mbah Joyomencoba mencari air ke dalam gua Gong yang belum terjamah karena dianggap keramat pada waktu itu. Dengan menggunakan obor yang terbuat dari daun kelapa kering yang diikat, mereka mecoba menelusuri lorong-lorong gua. Setelah menghabiskan tujuh ikat obor, mereka menemukan beberapa sendang dan mandi di dalamnya. Peristiwa tersebut terjadi pada tahun 1930.
Atas penemuan tersebut, 65 tahun berikutnya pun pencarian berikutnya dilakukan (lama sekali), tepatnya pada hari Minggu Pon tanggal 5 Maret 1995, berangkatlah sejumlah rombongan yang berjumlah delapan orang untuk mengeksplor lebih jauh tentang keberadaan gua tersebut. Singkat cerita akhirnya rombongan tersebut berhasil menyusuri gua yang keindahannya bisa dirasakan sampai sekarang.
Penamaan gua Gong sendiri bertalian erat dengan salah satu nama perangkat gamelan Jawa. Konon pada saat-saat tertentu, di gunung yang ada guanya tersebut sering terdengar bunyi-bunyian seperti gamelan jawa, musik pengiring pertunjukan reog, terbangan (suara musik rebana), bahkan sering terdengar suara orang menangis yang memilukan. Karena itu masyarakat sekitar menamakan gua tersebut gua Gong.
Karena masih dianggap keramat maka anda diwajibkan mematuhi beberapa peraturan sebelum masuk ke dalam gua, diantaranya anda harus  berbicara sopan, saling menghormati, berjalan melalui jalur yang sudah ditentukan dan setiap rombongan harus didampingi oleh pemandu. Begitupun untuk syuting komersial juga tidak diperbolehkan kecuali syuting dokumenter, itupun harus melakukan proses perijinan terlebih dahulu.
Di lokasi sekitar gua Gong, anda bisa menjumpai banyak gua lainnya, yakni gua Tabuhan dan gua Putri. Tapi gua Gong merupakan gua yang terindah dan terdalam diantara gugusan gua-gua yang terletak di lokasi tersebut. Karena keindahannya tersebut, pihak pengelola pun secara serius menggarap wisata ini dengan baik.
Ketika sampai di depan gerbang, anda harus terlebih dahulu berjalan sekitar 100 meter. Para penjaja senter yang ada di gerbang maupun mulut gua akan menawarkan senter mereka kepada anda. Selama perjalanan anda dapat menikmati pemadangan khas pegunungan atau mampir sebentar untuk berbelanja di warung-warung yang berderet sepanjang jalan menuju gua.
Saat memasuki gua, anda akan mendapati keadaan gua yang gelap apalagi jika tidak membawa senter. Namun tidak perlu khawatir saat berjalan menyusuri gua karena jalur yang ada sudah disemen dan terdapat besi pegangan agar pengunjung tidak terpeleset. Semakin ke dalam, anda akan dibuat takjub dengan pemandangan-pemandangan yang luar biasa indahnya. Stalaktit dan stalakmit yang ada dalam gua akan menghipnotis setiap mata yang memandangnya. Lampu-lampu neon yang berwarna-warni menambah keeksotisan gua ini. Stalaktit dan stalakmit di dalam gua memiliki nama-nama sendiri, antar lain selo Giri, selo Citro Cipto Agung, selo Pakuan Bomo, selo Adi Citro Buwono, selo Bantaran Angin dan selo Susuh Angin.
Di dalam gua Gong terdapat lima sendang. Sendang-sendang tersebut antara lain sendang Jampi Rogosendang Panguripansendang Relung Jiwosendang Kamulyan dansendang Relung Nisto.
Gua Gong memiliki beberapa ruangan. Ruang pertama adalah ruang Sendang Bidadari yang terdapat sendang kecil dengan air dingin dan bersih di dalamnya. Di sebelahnya adalah ruang Bidadari, yang menurut cerita di ruangan ini kadang melintas bayangan seorang wanita cantik yang menyerupai bidadari.
Ruang ketiga dan keempat adalah ruang kristal dan marmer, di mana di dalam ruangan tersebut tersimpan batu kristal dan marmer dengan kualitas yang mendekati sempurna. Ruangan kelima merupakan ruangan yang paling lapang. Di tempat ini pernah diadakan konser musik empat negara (Indonesia, Swiss, Inggris, dan Perancis) dalam rangka mempromosikan keberadaan gua Gong ke mancanegara. Ruang keenam adalah ruang pertapaan, dan ruang terakhir adalah ruang Batu Gong. Di ruangan ini terdapat batu-batu yang apabila kita tabuh akan mengeluarkan bunyi seperti Gong. Luar Biasa.
Fasilitas yang tersedia di kawasan gua Gong antara lain toko suvenir, rumah makan, tempat parkir, WC umu  dan musholla. Bagi wisatawan yang ingin mengetahui seluk-beluk Gua Gong secara detail, mereka dapat menyewa pemandu yang ada di kawasan ini. Namun, bagi yang tidak ingin menyewa pemandu dapat membeli buku panduan yang ada. Bagi Anda yang ingin menginap, Anda dapat menyewa hotel ataupun penginapan yang ada di Kota Pacitan.
Tiket masuk Gua Gong terbilang murah. Dengan hanya membayar 4 ribu rupiah, Anda sudah dapat menikmati keelokan gua tersebut. Bagi Anda yang ingin menggunakan lampu senter sebagai penerang tambahan, Anda bisa menyewanya seharga 3 ribu rupiah.
Rute ke Goa Gong
Jarak dari Kota Pacitan ke Gua Gong sekitar 30 kilometer. Jalan raya yang mulus dengan beberapa petunjuk jalan akan memudahkan Anda menjangkau obyek wisata tersebut. Untuk mencapai gua Gong, Anda dapat menggunakan dua jalur. Jalur pertama adalah jalur yang melalui Pracimantoro, Wonosari, Gunung Kidul. Sedangkan jalur yang kedua dari kota Pacitan. Cara termudah mencapai Pacitan adalah lewat Solo. Dari kota itu tersedia cukup banyak bus dan jalannya lebar serta mulus. Sebaliknya, jika Anda berangkat dari Surabaya, Anda harus berganti angkutan tiga kali. Dari Surabaya menuju Madiun, lalu berganti bus ke Ponorogo. Dari Ponorogo Anda naik bus kecil jurusan Pacitan.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar